Ingin Lepas Dari Kesengsaraan? Segera Lakukan Kunci Sukses, Pasti Bahagia
Fenomena kesengsaraan menjadi momok yang menakutkan dan membuat kekhawatiran yang dirasakan mayoritas manusia. Hampir di seluruh bagian wilayah selalu ada orang-orang yang miskin dan sebaliknya sedikit yang kaya, sehingga jumlah orang miskin hampir lebih banyak dibanding orang kaya.
Bahkan orang kaya di dunia ini, dikatakna bahwa kekayaan dunia 95 persen dimiliki oleh 5 persen orang saja, sisanya diperebutkan oleh orang miskin.
Namun sebenarnya kekayaan adalah kaya hati, sehingga tanpa harta tapi hati kaya akan lebih bahagia dan nyaman menjalani kehidupan dibandingkan yang kaya harta saja, lebih khawatir dan takut kehilangan hartanya.
Maka celaka orang yang hanya menjadikan harta sebagai pujaan dan menjadikan standar kebahagiaan, mereka akan sengsara dn tak akan dapat pertolongan dari siapa pun, sebagaimana Rasulullah bersabda :
تَعِسَ عبد الدِّينَارِ وَعَبْدُ الدِّرْهَمِ وَعَبْدُ الْخَمِيصَةِ إن أُعْطِيَ رضي وَإِنْ لم يُعْطَ سَخِطَ تَعِسَ وَانْتَكَسَ وإذا شِيكَ فلا انْتَقَشَ
“Semoga kesengsaraan senantiasa menimpa para pemuja dinar, dirham dan baju sutra (pemuja harta kekayaan, pen). Bila ia diberi ia merasa senang, dan bila tidak diberi, ia menjadi benci. Semoga ia menjadi sengsara dan semakin sengsara (bak jatuh tertimpa tangga). Dan bila ia tertusuk duri semoga tiada yang sudi membantunya mencabut duri itu darinya” [HR Bukhari]
Kalaulah manusia diberi harta satu bagian akan menuntut bagian lainnya, Rasul bersabda :
لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
“Andai engkau telah memiliki dua lembah harta benda, niscaya anda berambisi untuk mendapatkan yang ketiga. Dan tidaklah ada yang mampu menghentikan ambisimu dari mengumpulkan harta kekayaan selain tanah (kematian). Dan Allah menerima taubat orang yang kembali kepada-Nya” [Muttafaqun ‘alaih]
Satu-satunya cara untuk terlepas dari celaka sengsara dan agar mendapatkan bahagia adalah dengan kaya hati yaitu bersyukur kepada Alloh. Sebesar apapun harta yang dimiliki disadari dan diakui bahwa ini adalah anugrah Alloh dan digunakan sebagaimana ridho-Nya. Bahkan Alloh menjanjikan akan menambahkannya. Sebagaimana Alloh berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih”. [Ibrahim/14:7]
Dan untuk bahagia serta dipenuhi kebutuhannya di silahkan untuk memohon dan meminta kepada Alloh, bebas tanpa hambatan dan halangan, yaitu melalui doa dan amal sholeh.
Mintalah dan tidak akan dapat terhitung nikmat yang Alloh telah berikan dan akan berikan, akan tetapi kebanyakan manusia dzolim tidak mau mengakui anugrah Alloh dan tidak mau bersyukur, Alloh berfirman :
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)” [Ibrahim/14:34]
Jadi, kunci sukses dan lepas dari kesengsaraan adalah bersyukur kepada Lloh SWT.
Selamat menjalankan syukur dan memperbanyak doa dan amal, serta jauhi dosa dan maksiat.
Komentar
Posting Komentar