Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

Gerhana Hibrida 2023

Gambar
Pada Senin (18/04), hari Kamis, 20 April 2023 besok akan terjadi gerhana matahari hibrida. Umat Islam dianjurkan melaksanakan sholat gerhana. Sholat gerhana berbeda dengan salat yang biasa seperti shalat wajib lima waktu atau sholat sunat lainnya, salat gerhana dilaksanakan secara berjamaah, dengan cara khusus begitu juga tanpa adzan dan iqamah. Gerhana ini terjadi karena sejajarnya matahari bulan dan bumi sehingga bayangan bulan menghalangi sampainya cahaya matahari ke bumi, sehingga bumi menjadi gelap. Adapun gerhana hibrida adalah gerhana terjadi dengan dua kondisi, yaitu gerhana total dan gerhana cincin. Cara Sholat Gerhana  Sholat Gerhana dilaksanakan dalam formasi dua rakaat, pada setiap rakaat melakukan rukuk, qiyam dan sujud dua kali. Salat gerhana boleh dilakukan di tanah lapang ataupun di masjid. Urutan tata cara salat gerhana adalah sebagai berikut: Imam menyerukan as-salatu jami‘ah. Takbiratulihram. Membaca doa iftitah. Membaca taawuz, basmalah, lalu membaca surat al-Fatiha

Keutamaan Doa di Sepertiga Malam Terakhir

Gambar
Keutamaan Doa di Sepertiga Malam Terakhir   Salah satu waktu yang mustajab atau terbaik untuk berdoa ialah di sepertiga malam terakhir yakni waktu yang tenang dimana Allah amat dekat dengan hambaNya dan banyak malaikat pemberi rahmat menyebar untuk mncari orang orang yang bersujud memanjat doa kepada Allah, hal itu sebab terdapat 17 keutamaan doa di sepertiga malam terakhir yang memang waktu yang mulia, beirkut selengkapnya. 1. Dekat dengan Allah [عن جابر بن عبد الله:] إنّ في الليلِ لَساعةً لا يُوافِقُها عبدٌ مُسلِمٌ، يَسألُ اللهَ فيها شيئًا، إلّا أعْطاه إيّاه، وهي في كلِّ ليلةٍ.. شعيب الأرنؤوط (ت ١٤٣٨)، تخريج المسند ١٤٥٤٤   •   إسناده قوي على شرط مسلم   •   أخرجه مسلم (٧٥٧)، وأحمد (١٤٥٤٤) واللفظ له Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa y

Waktu Terkabulnya Doa

Gambar
  Waktu Terkabulnya Doa Ada 6 waktu terkabulnya do’a yang bisa kita amalkan. Jika mendapati 6 kesempatan ini, jangan sampai disia-siakan untuk berdo’a. Pertama: Waktu sahur, waktu menjelang shubuh karena ketika itu Allah turun ke langit dunia untuk mengabulkan do’a. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ “ Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni .” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758). Ibnu Hajar menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar d

Amalan Pelebur Dosa di Bulan Ramadhan

Gambar
  5 Amalan Pelebur Dosa di Bulan Ramadhan Kebanyakan orang shaum tidak mendapat nilai dan keutamaannya [عن أبي هريرة:] كم من صائمٍ ليس له من صيامهِ إلّا الظمأُ وكم من قائمٍ ليس له من قيامهِ إلّا السهرُ . ) ابن حجر العسقلاني (ت ٨٥٢)، تخريج مشكاة المصابيح ٢‏/٣٣٠   •   [حسن كما قال في المقدمة] ( أبو هريرة   : ربَّ صائمٍ ليسَ لَه من صيامِه إلّا الجوعُ وربَّ قائمٍ ليسَ لَه من قيامِه إلّا السَّهرُ ( أبو هريرة   •   الألباني (ت )، صحيح ابن ماجه ١٣٨٠   •   حسن صحيح   •   أخرجه النسائي في «السنن الكبرى» (٣٢٤٩)، وابن ماجه (١٦٩٠) واللفظ لهما، وأحمد (٩٦٨٣) باختلاف يسير) Dihalangi dari kebaikan Ramadhan [عن أبي هريرة:] قَد جاءَكُم رمضانُ شَهْرٌ مبارَكٌ افترَضَ اللهُ عليكُم صيامَهُ تُفتَحُ فيهِ أبوابُ الجنَّةِ ويُغلَقُ فيهِ أبوابُ الجحيمِ وتُغلُّ فيهِ الشَّياطينُ فيهِ ليلةٌ خيرٌ من ألفِ شَهْرٍ مَن حُرِمَ خيرَها فقَد حُرِمَ. ( أحمد شاكر (ت ١٣٧٧)، مسند أحمد ١٢‏/١٣٤   •   إسناده صحيح   •   أخرجه النسائي (٢١٠٦)، وأحمد (٧١٤٨) واللفظ له) « مَنْ حُرِمَ خَيْرَها »، أي: مَنْ مُنِعَ خَيْرَها بأن